Oalah…., Sering Satu Meja kok Pengisian Wawali Gak Kelar-kelar

Oalah…., Sering Satu Meja kok Pengisian Wawali Gak Kelar-kelar

CIREBON – Pemilihan Wakil Walikota Cirebon kembali bakal tertunda. Pasalnya, partai pengusung, yakni Partai Demokrat, Golkar dan PPP masih akan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dewan pimpinan wilayah (DPW) masing-masing partai. Walikota Cirebon, Drs Nasrudin Azis SH berharap, dalam waktu dekat partai pengusung sudah bisa berkonsultasi dengan DPW partai. Sehingga, pemilihan wakil walikota (wawali) bisa segara direalisasikan. “Ya, sedikit lagi Insya Allah rampunglah,” ujar Azis kepada radarcirebon.com usai melakukan pertemuan bersama partai pengusung dan anggota DPRD Kota Cirebon Green Eastern Restauran Cirebon, Senin (6/2). Untuk nama calon wakil walikota, lanjut Azis, Partai Demokrat tetap mengusulkan dua nama, yakni Wakil Ketua DPRD, Eti Herawati atau yang akrab disapa Eeng Carli dan Toto Sunanto yang merupakan Ketua DPD Golkar Kota Cirebon. “ Ya, kalau dari Demokrat tetap mencalonkan dua nama tersebut,” kata Azis. Namun, keinginan tersebut sedikit terhambat oleh  PPP. Pasalnya, partai belambang kakbah itu keberatan dengan pencalonan dua nama tersebut. Partai PPP sendiri, mengusung  Basirun sebagai calon wakil walikota. “Saya kira itu hak dari partai pengusung, PPP juga punya hak untuk mengusulkan. Makanya, nanti kita bertiga ini harus bertemu kembali untuk menyamakan persepsi,” jelas Azis. Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cirebon, Edi Suripno mengatakan, tanggal 7 Februari 2017 adalah deadline untuk menyerahkan dua nama resmi calon wakil walikota kepada Panlih Kota Cirebon. Walau demikian, hal itu akan kembali tertunda, karena berbagai kendala. Di antaranya,  Partai Golkar meminta waktu untuk bertemu Ketua DPD Jawa Barat. Yang kebetulan, pada tanggal 9 Februari ada acara pelantikan DPD Kota Cirebon di Kota Cirebon. “Jadi, Golkar meminta kepada saya, selaku panlih, untuk diberikan waktu sedikit lagi,” kata Edi. “Sekali lagi tolong sampaikan ke publik, bahwa kita DPRD sudah sedemikian memfasilitasi untuk menindaklanjuti segera,” ujar Edi. Kemudian, sambung Edi, pertemuan final akan kembali digelar setelah pelantikan Partai Golkar, sekitar tanggal 11 atau 12 Februari. Namun, bila di pertemuan final kembali terjadi kebuntuan. Pihaknya,dalam hal ini, anggota Panli, akan segera menggelar rapat terkait hal tersebut. “Kalau masih buntu, dengan terpaksa  sesuai surat kemendagri dan gubernur, akan menyerahkan itu semua kepada satu atau dua tingkat di atas kami,” kata Edi. (fazri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: